Senin, 17 Desember 2012

LAMUNAN MALAM

Hujan mengguyur malamku..
Menyulap suasana hening penuh gulana...
Hanya jatuhan hujan yang terdengar...

Hujan menyimpan ceritaku...
Dimana ku sedang merindunya...
Di dalam malam yang bisu...

Angin dingin menyentuh kulitku...
Sepiku semakin sunyi kedinginan...
Irama musik lembut mengiringi...
Temani lamunanku di dalam sendu...

Senin, 26 November 2012

SYIRIK DALAM ISLAM

A. Pengertian syirik

Syirik berasal dari bahasa Arab :
اشرك – يشرك – شركا – شركة (asyraka, yusyriku, syirka, syirkatan) artinya memberikan bagian yang sedikit atau banyak dalam zat dan makna.
Seperti kata Syarakahu fi kaza yusyarikuhu (menjadi sekutu bagian dalam hal itu dengan bagian besar atau kecil zat atau sifat.
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, Baik secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung, dalam dimensi :
  1. Rububiyah, yaitu menyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan atau meraih segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkat.
  2.  Mulkiyah, yaitu mematuhi sepenuhnya kepada pemimpin yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah, mengharamkan apa yang dihalalkan Allah atau mengajak melakukan kemaksiatan. 
  3. Ilahiyah, yaitu menjadikan orang yang telah meninggal dunia sebagai perantara terkabulnya do’a yang dipanjatkan kepada Allah.

Jumat, 17 Agustus 2012

Khutbah Idul Fitri 1433 H

KETIKA AKHIR ZAMAN TELAH TIBA

السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 3×
لااله إلاالله والله اكبر, الله اكبر ولله الحمد. الله اكبر كبيرا والحد لله كثيرا وسـبحـن الله بكرة واصيلا لااله إلا لله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون, ولوكره منافقون, ولوكره كافرون. لا اله إلا الله صدق وعده ونصرعـبده واعز جنده وهزم الأحـزاب وحده.   لا إله إلا الله والله اكـبـر. الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله, الحمد لله الذي امرنا بالصيام كما امر على الذين من قبلنا لعلنا من المتقين.
اشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريـك له الحق المبـين.   واشهد ان محمداعـبده ورسوله صادق الوعـد الاميـن.

Rabu, 04 Juli 2012

Sekilas tentang : DZUN NUN AL-MISHRI

Dalam buku "RISALAH QUSYAIRIYAH'' ditulis tentang Dzunun Al Mishri, seorang sufi yang bertradisi budaya Mesir. Sumber lain mengatakan bahwa beliau adalah salah seorang yang menguasai bahasa Mesir kuno, sehingga beliau mempunyai hubungan yang erat dengan tradisi budaya Mesir kuno, yang kemudian melekat pada namanya yang dinisbahkan kepada negeri Mesir. Sebagaimana kebiasaan dari para sufi pada zamannya dalam menuangkan karya-karyanya, mereka banyak menggunakan bahasa simbolis, terutama jika tertuang dalam sebuah syair. Mungkin inilah yang banyak mengilhami penyair-penyair pada era berikutnya.  

Rabu, 18 April 2012

Perilaku Tercela : RIYA'

Menurut bahasa riya’ berarti pamer, memperlihatkan, memamerkan, atau ingin memperlihatkan yang bukan sebenarnya. Sedangkan menurut istilah riya’ dapat didefinisikan “memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.” Sementara  memperdengarkan ucapan tentang ibadah dan amal salehnya kepada orang lain disebut sum’ah (ingin didengar).

Riya’ dan sum’ah merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’ sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya dijauhi oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa’ : 142 :

Rabu, 04 April 2012

Perilaku Terpuji : Taubat

A. PENGERTIAN TAUBAT

Secara Bahasa taubat berasal bahasa Arab taaba – yatuubu – taubatan yang berarti kembali. Sedangkan menurut istilah taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah dari segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan, baik secara sengaja atau tidak sengaja, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Dari makna tersebut bisa kita pahami bahwa dengan bertaubat secara sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa, maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan akan hilang atas ampunan dari Allah swt.

Minggu, 01 April 2012

Perilaku Terpuji : Husnuzan

     A. PENGERTIAN HUSNUZAN

Husnuzan secara bahasa berarti “berbaik sangka”  lawan katanya adalah su’uzan yang  berarti berburuk sangka atau apriori dan sebagainya. Husnuzan adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mepertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.

Sebaliknya orang yang pemikirannya senantiasa dikuasai oleh sikap su’uzan selalu akan memandang segala sesuatu jelek, seolah-olah tidak ada sedikit pun kebaikan dalam pandanganya, pikirannya telah dikungkung oleh sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari pada dirinya. Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga, cemas, amarah dan benci padahal kecurigaan, kecemasan, kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas penyebabnya, terkadang apa yang ditakutkan bakal terjadi pada dirinya atau orang lain sama sekali tak terbukti.

Kamis, 22 Maret 2012

Hidup dalam Keterasingan

Suatu hari tepatnya tanggal 15 Februari 2012 melalui akun Facebook secara iseng saya meng-upload foto seorang bocah yang sedang berlumuran lumpur selesai membantu pekerjaan orang tuanya di sawah. Foto anak itu saya beri hantaran kata sebagai berikut :
.
Gubuk tua di ujung desa, itulah tempatku...
Jauh dari kemajuan dan kemewahan...
Ku tak kenal dengan sekolah dan pendidikan...
Ku tak tahu dengan ilmu dan guru...
Ku tak tahu dengan teman dan persahabatan...

Ku tak kenal dengan mainan dan hiburan...
Hari-hari ku habiskan di bawah terik matahari dan hujan...
Sekolah ku sawah dan ladang...
Guru ku hanyalah kerja dan alam...
Teman ku hanya lumpur dan tanaman...

Rabu, 21 Maret 2012

Pacaran dalam Pandangan Islam

Dua sejoli itu duduk berdampingan di sebuah taman yang rindang yang penuh pepohonan. Mereka berdua sebenarnya tidak sendirian. Karena tak jauh dari tempat mereka bercengkerama, belasan pasangan laki perempuan yang lain juga duduk menyepi. Apakah yang duduk-duduk ini pasangan suami istri? Bukan. Mereka adalah pasangan muda-mudi yang menumpahkan perasaan kasmarannya. Sayangnya, cara yang mereka tempuh adalah cara yang keliru. Pemandangan seperti itu bukan lagi hal yang asing ditemukan. Bahkan tak jarang aktivitas pacaran tersebut dilakukan di rumah Allah, yaitu di masjid. Kebanyakan muda-mudi yang belum punya status nikah tetap nekad bermaksiat di tempat mulia semacam itu.

Wahai muda-mudi...!!
Jalan manakah lagi yang lebih dekat pada zina selain pacaran? Bukankah banyak kasus zina berawal dari tindak tanduk perkenalan