Kamis, 22 Maret 2012

Hidup dalam Keterasingan

Suatu hari tepatnya tanggal 15 Februari 2012 melalui akun Facebook secara iseng saya meng-upload foto seorang bocah yang sedang berlumuran lumpur selesai membantu pekerjaan orang tuanya di sawah. Foto anak itu saya beri hantaran kata sebagai berikut :
.
Gubuk tua di ujung desa, itulah tempatku...
Jauh dari kemajuan dan kemewahan...
Ku tak kenal dengan sekolah dan pendidikan...
Ku tak tahu dengan ilmu dan guru...
Ku tak tahu dengan teman dan persahabatan...

Ku tak kenal dengan mainan dan hiburan...
Hari-hari ku habiskan di bawah terik matahari dan hujan...
Sekolah ku sawah dan ladang...
Guru ku hanyalah kerja dan alam...
Teman ku hanya lumpur dan tanaman...

Rabu, 21 Maret 2012

Pacaran dalam Pandangan Islam

Dua sejoli itu duduk berdampingan di sebuah taman yang rindang yang penuh pepohonan. Mereka berdua sebenarnya tidak sendirian. Karena tak jauh dari tempat mereka bercengkerama, belasan pasangan laki perempuan yang lain juga duduk menyepi. Apakah yang duduk-duduk ini pasangan suami istri? Bukan. Mereka adalah pasangan muda-mudi yang menumpahkan perasaan kasmarannya. Sayangnya, cara yang mereka tempuh adalah cara yang keliru. Pemandangan seperti itu bukan lagi hal yang asing ditemukan. Bahkan tak jarang aktivitas pacaran tersebut dilakukan di rumah Allah, yaitu di masjid. Kebanyakan muda-mudi yang belum punya status nikah tetap nekad bermaksiat di tempat mulia semacam itu.

Wahai muda-mudi...!!
Jalan manakah lagi yang lebih dekat pada zina selain pacaran? Bukankah banyak kasus zina berawal dari tindak tanduk perkenalan