Senin, 26 November 2012

SYIRIK DALAM ISLAM

A. Pengertian syirik

Syirik berasal dari bahasa Arab :
اشرك – يشرك – شركا – شركة (asyraka, yusyriku, syirka, syirkatan) artinya memberikan bagian yang sedikit atau banyak dalam zat dan makna.
Seperti kata Syarakahu fi kaza yusyarikuhu (menjadi sekutu bagian dalam hal itu dengan bagian besar atau kecil zat atau sifat.
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya, Baik secara langsung atau tidak, secara nyata atau terselubung, dalam dimensi :
  1. Rububiyah, yaitu menyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan atau meraih segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkat.
  2.  Mulkiyah, yaitu mematuhi sepenuhnya kepada pemimpin yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah, mengharamkan apa yang dihalalkan Allah atau mengajak melakukan kemaksiatan. 
  3. Ilahiyah, yaitu menjadikan orang yang telah meninggal dunia sebagai perantara terkabulnya do’a yang dipanjatkan kepada Allah.
Penngertian syirik secara umum adalah “kecendongan untuk bersandar papa sesuatu makhluk ataupun seseorang selain Allah”
Perbuatan syirik terjadi pada orang-orang yang tidak mampu mengendalikan nafsu jahat, karena nafsu jahat cenderung mengajak manusia menyembah sesuatu selain Allah.

Klasifikasi syirik adalah :

Syirik Ibadah, yaitu Men-Tuhan-kan pikiran, ide-ide atau fantasi. Hanya percaya pada fakta konkret yang berasal dari pengalaman lahiriah.
Syirik Tasarruf, yaitu Menentang bahwa Allah Mahakuasa dan mengingkari Allah sebagai kendali hidup manusia, seperti percaya pada dukun.
Syirik 'Ilm, biasanya terjadi pada ilmuwan, mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya dan tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah.
Syirik 'Adalah, yaitu Percaya pada tahayul, seperti percaya kepada angka 13 sebagai angka sial.
B. Macam-macam syirik
1.SYIRKUL  AKBAR (Syirik Besar).
Dikatakan syirkul akbar karena merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah. Pelaku syirik ini tidak akan masuk surga selama-lamanya.
Syirkul Akbar juga ada dua macam, yaitu :
a.Zahirun Jali (tampak nyata), seperti peribadatan kepada Tuhan Selain Allah atau berupa berhala dan makhluk-makhluk lainnya.
b.Bathinun Khafi (tersembunyi), seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah maninggal, patuh kepada undang-undang atau hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.

Mentaati makhluk lain serta mengikuti selain yang disyari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus ke dalam lembah kemusyrikan.
Firman Allah (al-An’am : 121) :
.....وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ
Artinya : ....Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang musyrik.
Dari segi jenisnya, Syirkul Akbar terbagi kepada tiga macam, yaitu :
a.Syirik dalam berdo’a.
b.Syirik dalam niat, iradah dan tujuan.
c.Syirik dalam ketaatan. 

2. SYIRKUL ASGHAR (Syirik Kecil)
Syirik ini termasuk dosa besar, namun masih ada peluang untuk diampuni Allah, jika pelakunya bertaubat.
Yang termasuk Syirkul Asghar adalah :
a. Mantera, yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan orang-orang jahiliyah dengan keyakinan bahwa kata atau gumaman itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan Jin.
Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik” (HR. Ibnu Hibban).
b.  Sihir, termasuk perbuatan syirik, karena dapat menipu atau mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan.
Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang membuat suatu simpul kemudian ia meniupnya, maka sesungguhnya ia telah menyihir. Barang siapa menyihir, sesungguhnya ia telah berbuat syirik” (HR.Nasa’i).
c.  Peramalan, yaitu menemkan dan memberitahukan tentang hal-hal yang gaib pada masa-masa yang akan datang, baik dilakukan dengan ilmu perbintangan, dengan membaca garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya.
Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang mempelajari salah satu ilmu perbintangan, maka ia telah mempelajari sihir” (HR.Abu Daud)

Ilmu perbintangan dalam hadits di atas bukanlah ilmu perbintangan tentang planet atau astronomi, tetapi ilmu perbintangan yang mengungkapkan hal-hal gaib yang mengakibatkan kekufuran.
d.  Azimat, memakainya termasuk perbuatan syirik, karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain, selain Allah.
Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Barang siapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuata syirik” (HR.Ahmad)
e.  Bersumpah dengan Nama Selain Allah, Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang bersumpah dengan nama selain nama Allah, maka dia telah menjadi kufur atau syirik” (HR.Bukhari).
f. Bernazar kepada selain Allah, seperti mengadakan sesajian ke makam wali jika do’anya terkabul.
Ini merupakan perbuatan sesat, sebagaimana Allah berfirman :
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ. 

Artinya : Dan apa pun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan, maka sungguh, Allah Mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun. (QS. Al-Baqarah : 270)
g. Riya, yaitu beramal bukan karena Allah, tetapi karena ingin dipuji atau dilihat orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, yang artinya : “Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil”. Sahabat bertanya : “Apakah syirik kecil itu ya Rasulullah?” Rasulullah Saw. menjawab : “Riya”. (HR.Ahmad).
h. Dukun Tenung, yaitu orang yang dipercaya dapat memberitahukan tentang hal-hal yang gaib pada masa datang atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia.
Nama lain dari tukang tenung adalah PERAMAL, DUKUN atau ORANG-ORANG YANG MENGAKU DAPAT MENGETAHUI dan MELAKUKAN HAL-HAL GAIB, baik dengan bantuan jin atau setan atau pun dengan membaca garis tangan.
Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya : “Dari Wailah bin Asqa’i ra. Berkata, aku dengar Rasulullah Saw. bersabda : “Barang siapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila ia mempercayai perkataan tukang tenung itu, maka kafirlah dia” (HR.Thabrani). 

C. Perilaku Orang Berbuat Syirik
Lawan kata musyrik adalah muwahhid, artinya orang yang mengesakan Allah.
Sebagian ulama mengatakan bahwa, kaum ahli kitab Yahudi dan Nasrani adalah termasuk kaum musyrikin, terutama kaum Nasrani yang dengan keyakinan trinitasnya men-tiga-kan Tuhan.
Namun Al-Qur’an menyebutkan bahwa :
مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَاللّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Artinya : Orang-orang yang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhan-mu. Tetapi secara khusus Allah Memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia Kehendaki. Dan Allah Pemilik karunia yang besar. (QS. Al-Baqarah : 105).
Orang-orang musyrik pada hakikatnya membantu setan dalam memusuhi Allah, sebagaimana Firman Allah :
قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَن شَاء أَن يَتَّخِذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلاً
Artinya : Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhan-nya.
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa, menyembah selain dari Allah tidak akan mendatangkan manfaat dan tidak akan menimbulkan bencana seperti dugaan dan kekhawatiran mereka.
Dalam Surat Az-Zumar ayat 3, dijelaskan bahwa :
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى...... 

Artinya : Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” .....

Ayat-ayat di atas menegaskan kepada manusia, bahwa adalah kesalahan besar bagi manusia bila beranggapan atau mempunyai kepercayaan kepada sesuatu (makhluk) dapat mendatangkan kerugian dan keuntungan kepada manusia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, perilaku orang yang berbuat syirik itu adalah :
a.Senang dengan dunia perdukunan.
b.Senang kepada benda-benda tertentu secara berlebihan.
c.Mempercayai benda-benda tertentu, seperti keris, batu cincin, patung dan binatang dapat memberikan suatu keajaiban sesuai dengan keinginan.
d.Meminta tolong, rezeki dan kesembuhan kepada sesuatu atau seseorang yang dianggap sakti.
e.Terlalu mendewakan ilmu pengetahuan, sehingga tidak mempercayai ilmu yang disyari’atkan oleh Allah Swt.

D. AKIBAT PERBUATAN SYIRIK
1.  Nilai Orang-Orang Kafir adalah Seburuk-buruk Makhluk, Nilai Orang-orang kafir di hadapan Allah, sangat rendah, sama seperti binatang ternak, bahkan lebih rendah.
2. Harta yang dinafkahkan akan sia-sia, apa yang dimilikinya tidak akan berguna untuk menebus siksa di akhirat kelak.
3. Selalu dalam keadaan bimbang dan ragu, karena dalam hati mereka ada penyakit, kegoncangan bathin yang membuat mereka gelisah.
4. Tidak dapat menerima kebenaran, karena Allah telah mengunci hati dan pendengaran merek, penglihatan mereka telah tertutup, disebabkan kedurhakaan yang mereka lakukan.
5. Kesenangan yang diperoleh bersifat sementara, sedangkan di akhirat mereka akan mendapat siksa.
6. Mendapat siksa di neraka, karena bencana dan malapetaka di dunia serta azab di akhirat, diperuntukkan bagi orang-orang kafir, disebabkan perbuatannya.
7. Menjadi musuh Allah, karena selalu menutupi nikmat Allah yang berupa keimanan dan kenikmatan yang diberikan Allah, perbuatan itu menyebabkan kemurkaan Allah.
-------------------------------------------
Dikutip dari berbagai Sumber 
(Materi Pelajaran Akidah Akhlak MA)

2 komentar: