Sabtu, 29 Oktober 2011

Tikus vs Perangkap

Alkisah seekor tikus mengintip danmengamati sepasang suami isteri petani membuka sebuah bungkusan, fikirnya "ada makanan". Namun alangkah terkejutnya sang tikusi, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus.Tikus pun lari  ke ladang pertanian itu sambil menjerit dan berteriak memberi peringatan “Awaaaas...!! ada perangkap tikus dalam dangau" teriaknya berulang-ulang.


Melihat kejadian itu ayam dengan tenang berkokok dan tetap mengais tanah mencari makan, kemudian mengangkat kepala dan berkata “Ya maafkan aku, pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi bagiku secara peribadi tidak ada masalahnya, jadi tolong jangan buat aku pusinglah..!!”

Mendengar jawaban ayam yang mengecewakan itu, tikus berbalik dan menuju kambing dan katanya “Ada perangkap tikus dalam dangau" ucapnya sambil terengah-engah. Kambing pun menyahut “Waaah...aku menyesal mendengar kabar buruk ini, tetapi tak satupun yang bisa aku lakukan kecuali hanya berdoa. Yakinlah...kamu sentiasa ada dalam doa-doaku” ujar kambing menghibur dengan penuh simpati“

Mendapat tanggapan yang setengah mengejek itu, tikus kemudian berbelok memberi kabar kepada Sapi...” Oh yaa...sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?”  kata sapi dengan nada penuh cemo'oh sambil tertawa. Mendengar jawaban yang menyakitkan itu, tikus itu pun kembali ke sarangya dengan kepala tertunduk dalam keadaan hati yang resah, kesal dan sedih karena terbayang bahaya menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Pada malam harinya terdengarlah suara "gedebak-gedebuk" di dalam dangau, seperti bunyi perangkap tikus yang berhasil menangkap mangsanya. Mendengar suara gaduh itu isteri petani bangkit dari tidurnya dan meraba-meraba dalam gelap mencari perangkap tikus tadi. Malangnya, ternyata yang terperangkap adalah seekor ular berbisa dan sempat mematuk tangan isteri petani itu. Dalam kecemasan sang petani bergegas membawa istrinya ke Rumah Sakit, setelah dibolehkan pulang, mereka pun kembali ke dangau, walaupun istrinya masih dalam keadaan demam panas karena keracunan bisa ular.

Kebiasaan kita apabila anggota keluarga ada yang sakit, pihak keluarga akan memberikan penderita makanan yang lezat-lezat, agar selera makan si sakit bertambah. Hari itu sang petani pun menyembelih seekor ayam ternaknya untuk dibikin sup ayam, dengan harapan istrinya mau makan. Namun hari itu penyakit isterinya bertambah parah, sehingga para teman dan tetangga datang menjenguk, dari jam ke jam tamu datang silih berganti. Untuk memuliakan para tamu petani itupun menyembelih kambing ternaknya untuk dimakan bersama para tamu dan handai taulan.

Hari berikutnya, isteri petani itu tak juga kunjung sembuh. Akhirnya ajalpun datang menjemput, istri petani itu meninggal dunia. Mendengar kejadian itu tentulah makin banyak orang yang datang melayat dan membantu proses pemakaman, sehingga hari itu sang petani menyembelih lagi sapi ternaknya, agar dapat menjamu makan orang-orang itu....Akhirnya Tikus Selamat....!!

PELAJARAN DARI ANEKDOT INI :
1. Apabila kita mendengar seseorang menghadapi masalah, janganlah berfikir bahwa    
    masalah itu tidak ada kaitannya dengan kita.
2. Perangkap yang dibuat untuk yang lain, bisa saja membahayakan diri sendiri.
3. Sikap apatis dan mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari 
    pada kebaikannya.
4. Janganlah memandang siapa org yg bicara,tp pandanglah apa isi bicaranya,
    sekalipun yang bicara orang kecil, kalau memang benar,kenapa tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar