Jumat, 17 Agustus 2012

Khutbah Idul Fitri 1433 H

KETIKA AKHIR ZAMAN TELAH TIBA

السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 3×
لااله إلاالله والله اكبر, الله اكبر ولله الحمد. الله اكبر كبيرا والحد لله كثيرا وسـبحـن الله بكرة واصيلا لااله إلا لله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون, ولوكره منافقون, ولوكره كافرون. لا اله إلا الله صدق وعده ونصرعـبده واعز جنده وهزم الأحـزاب وحده.   لا إله إلا الله والله اكـبـر. الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله, الحمد لله الذي امرنا بالصيام كما امر على الذين من قبلنا لعلنا من المتقين.
اشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريـك له الحق المبـين.   واشهد ان محمداعـبده ورسوله صادق الوعـد الاميـن.

Rabu, 04 Juli 2012

Sekilas tentang : DZUN NUN AL-MISHRI

Dalam buku "RISALAH QUSYAIRIYAH'' ditulis tentang Dzunun Al Mishri, seorang sufi yang bertradisi budaya Mesir. Sumber lain mengatakan bahwa beliau adalah salah seorang yang menguasai bahasa Mesir kuno, sehingga beliau mempunyai hubungan yang erat dengan tradisi budaya Mesir kuno, yang kemudian melekat pada namanya yang dinisbahkan kepada negeri Mesir. Sebagaimana kebiasaan dari para sufi pada zamannya dalam menuangkan karya-karyanya, mereka banyak menggunakan bahasa simbolis, terutama jika tertuang dalam sebuah syair. Mungkin inilah yang banyak mengilhami penyair-penyair pada era berikutnya.  

Rabu, 18 April 2012

Perilaku Tercela : RIYA'

Menurut bahasa riya’ berarti pamer, memperlihatkan, memamerkan, atau ingin memperlihatkan yang bukan sebenarnya. Sedangkan menurut istilah riya’ dapat didefinisikan “memperlihatkan suatu ibadah dan amal shalih kepada orang lain, bukan karena Allah tetapi karena sesuatu selain Allah, dengan harapan agar mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.” Sementara  memperdengarkan ucapan tentang ibadah dan amal salehnya kepada orang lain disebut sum’ah (ingin didengar).

Riya’ dan sum’ah merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya’ sebagai salah satu sifat orang munafik yang seharusnya dijauhi oleh orang mukmin. Simak QS. An Nisa’ : 142 :

Rabu, 04 April 2012

Perilaku Terpuji : Taubat

A. PENGERTIAN TAUBAT

Secara Bahasa taubat berasal bahasa Arab taaba – yatuubu – taubatan yang berarti kembali. Sedangkan menurut istilah taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah dari segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan, baik secara sengaja atau tidak sengaja, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Dari makna tersebut bisa kita pahami bahwa dengan bertaubat secara sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa, maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan akan hilang atas ampunan dari Allah swt.

Minggu, 01 April 2012

Perilaku Terpuji : Husnuzan

     A. PENGERTIAN HUSNUZAN

Husnuzan secara bahasa berarti “berbaik sangka”  lawan katanya adalah su’uzan yang  berarti berburuk sangka atau apriori dan sebagainya. Husnuzan adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mepertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.

Sebaliknya orang yang pemikirannya senantiasa dikuasai oleh sikap su’uzan selalu akan memandang segala sesuatu jelek, seolah-olah tidak ada sedikit pun kebaikan dalam pandanganya, pikirannya telah dikungkung oleh sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari pada dirinya. Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga, cemas, amarah dan benci padahal kecurigaan, kecemasan, kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas penyebabnya, terkadang apa yang ditakutkan bakal terjadi pada dirinya atau orang lain sama sekali tak terbukti.

Kamis, 22 Maret 2012

Hidup dalam Keterasingan

Suatu hari tepatnya tanggal 15 Februari 2012 melalui akun Facebook secara iseng saya meng-upload foto seorang bocah yang sedang berlumuran lumpur selesai membantu pekerjaan orang tuanya di sawah. Foto anak itu saya beri hantaran kata sebagai berikut :
.
Gubuk tua di ujung desa, itulah tempatku...
Jauh dari kemajuan dan kemewahan...
Ku tak kenal dengan sekolah dan pendidikan...
Ku tak tahu dengan ilmu dan guru...
Ku tak tahu dengan teman dan persahabatan...

Ku tak kenal dengan mainan dan hiburan...
Hari-hari ku habiskan di bawah terik matahari dan hujan...
Sekolah ku sawah dan ladang...
Guru ku hanyalah kerja dan alam...
Teman ku hanya lumpur dan tanaman...

Rabu, 21 Maret 2012

Pacaran dalam Pandangan Islam

Dua sejoli itu duduk berdampingan di sebuah taman yang rindang yang penuh pepohonan. Mereka berdua sebenarnya tidak sendirian. Karena tak jauh dari tempat mereka bercengkerama, belasan pasangan laki perempuan yang lain juga duduk menyepi. Apakah yang duduk-duduk ini pasangan suami istri? Bukan. Mereka adalah pasangan muda-mudi yang menumpahkan perasaan kasmarannya. Sayangnya, cara yang mereka tempuh adalah cara yang keliru. Pemandangan seperti itu bukan lagi hal yang asing ditemukan. Bahkan tak jarang aktivitas pacaran tersebut dilakukan di rumah Allah, yaitu di masjid. Kebanyakan muda-mudi yang belum punya status nikah tetap nekad bermaksiat di tempat mulia semacam itu.

Wahai muda-mudi...!!
Jalan manakah lagi yang lebih dekat pada zina selain pacaran? Bukankah banyak kasus zina berawal dari tindak tanduk perkenalan

Kamis, 22 Desember 2011

Buat-mu Ibu

Ibu yang ku kasihi
Sengaja atau bukan...
Aku telah banyak melakukan dosa
Aku telah banyak menyusahkan ibu
dan aku telah membuat hatimu terluka

Ibu yang ku banggai
Aku ingin ibu bahagia
Aku ingin menjadi kebanggaanmu
Aku ingin ibu membantuku
dan aku ingin ibu tersenyum selalu

Kamis, 15 Desember 2011

Memahami Tasawuf

A. Pengertian Tasawuf


Para pakar mengaitkan kata Sufi atau Tasawuf dengan kata-kata bahasa Arab yang berarti Suci. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian tasawuf, di antaranya sebagai berikut :
1. Menurut Bahasa
PertamaSafa yang berarti Suci  dan Sufi berarti orang yang disucikan. Kaum sufi selalu berusaha menyucikan diri dengan memperbanyak ibadah, terutama ibadah shalat dan puasa.
KeduaSaf (baris), yaitu baris pertama dalam shalat di masjid. Saf pertama ditempati oleh orang-orang yang lebih dahulu datang ke masjid dan banyak membaca ayat-ayat al-Qur'an serta berzikir sebelum masuknya waktu shalat. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang selalu berusaha membersihkan diri untuk dekat dengan Tuhan.

Kamis, 08 Desember 2011

Peran Tasawuf dalam Kehidupan Modern

A. Pengertian Tasawuf

Dari segi bahasa, para ahli memberikan berbagai pengertian tentang tasawuf, namun dari beberapa pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.

Sedangkan pengertian tasawuf dari segi istilah atau menurut pendapat para ahli tasawuf sangat tergantung kepada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing pakar. Jika memandang mausia sebagai makhluk yang harus berjuang, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai "upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt."

Rabu, 07 Desember 2011

Akhlak Siti Maryam

Siti Maryam adalah seorang wanita yang terkenal ke-shalehah-annya, berasal dari keturunan baik-baik. Namun dalam perjalanan hidupnya Siti Maryam difitnah melakukan perbuatan yang mungkar, karena telah melahirkan seorang anak (Nabi Isa as) dalam keadaan tanpa suami. Kemudian Allah memperlihatkan ke-shalehah-an Siti Maryam kepada kaumnya, dengan kuasa-Nya Allah menurunkan mukjizat kepada Nabi Isa as yang masih bayi untuk berbicara dan mengatakan tentang siapa dirinya. Hal ini merupakan sunnatullah, bahwa Allah pasti akan memelihara dan menolong hamba-Nya, sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat dalam al-Qur'an. Siti Maryam adalah salah seorang wanita shalihah yang diabadikan kisahnya dalam al-Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Surat Maryam ayat 27 - 32, yaitu :

Selasa, 06 Desember 2011

Akhlak Ashabul Kahfi

Dalam surat al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khidzir as serta kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya.

Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian.

Senin, 05 Desember 2011

Perilaku Tercela

A. MENCACI

Mencaci dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan "mencacat keras, mencela, memaki, menistakan, mengeluarkan perkataan yang tidak sopan". Menurut istilah mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan mengandung makian dan hinaan terhadap orang lain, baik yang masih hidup, maupun yang telah meninggal dunia.

Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamien telah mengatur sedemikian rupa tata krama bergaul dan berbicara dengan sesama, sebagaimana disinyalir dalam Firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 11 :

Sabtu, 03 Desember 2011

Tarekat mu’tabarah di Indonesia serta ajarannya

A. Tarekat Mu'tabarah di Indonesia dan Tokohnya


KH. Dzikron Abdullah mengatakan bahwa, awalnya tarekat itu dari Nabi yang menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, yang dimaksud dengan tarekat mu'tabarah itu adalah tarekat yang sanad(silsilah)-nya muttasil (bersambung) sampai kepada Nabi. Jika sanadnya terputus atau ghairu muttasil, maka tarekat itu juga ghairu mu'tabarah atau tidak bersambung kepada Nabi. Kemudian alat ukur lain untuk menentukan ke-mu'tabarah-an suatu tarekat adalah  pelaksanaan syari'at suatu tarekat, sebab dalam semua tarekat mu'tabarah pelaksanaan syari'at itu secara benar dan ketat.

Kamis, 01 Desember 2011

Tabzir

A. Pengertian Sikap Tabzir

Menurut bahasa Tabzir berasal dari bahasa Arab bazzara-yubazziru-tabziirun yang berarti boros. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata boros diartikan berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan dalam pemakaian uang ataupun barang. Menurut istilah tabzir adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan atau kebiasaan.
Perbuatan boros merupakan perbuatan syaitan dan dilarang oleh Islam. Seyogyanya seorang muslim dalam membelanjakan hartanya harus dengan perhitungan yang matang, menyangkut azas manfaat dan mudharat. Islam tidak membolehkan umatnya membelanjakan hartanya dengan sesuka hati, sebab akan mengakibatkan kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat.

Selasa, 29 November 2011

Isyraf

A.    Pengertian Isyraf

Kata isyraf berasal dari bahasa Arab asrafa-yusrifu-isyraafan yang berarti “bersuka ria sampai melampaui batas”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “melampaui batas” atau “berlebihan” diartikan “melakukan tindakan di luar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan (nilai) tertentu yng berlaku”. Sedangkan menurut istilah “melampaui batas” atau “berlebihan” dapat dimaknai sebagai “suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran atau kepatutan, karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan kesenangan diri secara berlebihan”.

Akhlak dalam Perjalanan

Dalam kehidupan modern, seiring dengan kemajuan pola hidup serta tingkat kesibukan seseorang melakukan perjalanan jauh (safar) merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga telah berlaku pada masa Rasulullah Saw., oleh sebab itu Islam melalui Rasulullah Saw. telah memberikan tuntunan yang terinci tentang akhlak dalam perjalanan, mulai dari persiapan, dalam perjalanan dan sampai ketika sudah kembali dari perjalanan itu sendiri.

Senin, 28 November 2011

Tarekat Suhrawardiyah


A.  Tokoh Pendiri dan Perkembangannya

Tarekat Suharawardiyah dinisbahkan kepada Dhiya’ al-Din Abu Najib al-Suhrawardi (w. 564 H/1168 M), didirikan oleh keponakan dan sekaligus muridnya Shihab al-Din Abu Hafs Umar al-Suhrawardi yang lahir di Suhraward pada tahun 539 H/1144 M dan wafat di Baghdad pada tahun 632 H/1234 M. Di mana pada awalnya Abu Hafs Umar memperoleh bimbingan agama tarekat dari pamannya Dhiya’ al-Din Abu Najib al-Suhrawardi di sebuah Ribath yang terletak di tepi sungai Tigris, setelah itu dia merantau ke Bashrah dan Baghdad untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan dari sejimlah syekh, seperti Syekh Abd al-Qadir al-Jailani, Syekh Muhammad ibn Abd Allah dan Syekh Abd al-Qasim ibn Fadhlan. Sepulang dari rantau dengan membawa ilmu, beliau ditugaskan oleh pamannya sebagai pengajar di Ribath, hingga akhirnya Suhrawardi termasyhur di segala penjuru.

Minggu, 27 November 2011

Perilaku Orang yang Bertauhid

KH.Abdullah Gymnastiar mengutarakan dalam sebuah tausiyahnya tentang  beberapa ciri-ciri orang bertauhid, di antaranya adalah :
  1. Ikhlas, yaitu melakukan sesuatu hanya bertujuan untuk mencari keredhaan Allah semata, tidak bertujuan selain hanya ke Allah Swt.
  2. Tidak iri dan dengki, maksudnya orang yang bertauhid tidak akan mendengki terhadap orang lain yang memperoleh nikmat dari Allah, karena dia mengetahui Allah Maha Bijaksana dan Adil dalam membagikan rezki, Allah Maha Menentukan setiap takdir dan kejadian, sehingga tidak perlu merasa iri atau dengki kepada orang yang telah ditakdirkan memperoleh nikmat-Nya.
  3. Tidak banyak mengeluh, orang yang bertauhid tidak akan suka mengeluh, karena mengetahui setiap peristiwa dan episode hidup adalah atas izin Allah Swt. Jika dia mendapat masalah, dia akan segera mengoreksi diri dan mengevaluasi tauhidnya, apakah selama ini ada yang kurang tepat, sehingga tanpa disadari telah bermaksiat terhadap Allah. Setelah itu dia memperbaiki dirinya.

Nasehat Luqmanul Hakim kepada Anaknya


Di bawah ini dirangkum beberapa nasehat Luqmanul Hakim kepada anaknya, yang terdapat dalam al-Qur'an, yaitu :
  1. Hai anakku : ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.
  2. Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.