Ibu yang ku kasihi
Sengaja atau bukan...
Aku telah banyak melakukan dosa
Aku telah banyak menyusahkan ibu
dan aku telah membuat hatimu terluka
Ibu yang ku banggai
Aku ingin ibu bahagia
Aku ingin menjadi kebanggaanmu
Aku ingin ibu membantuku
dan aku ingin ibu tersenyum selalu
Kamis, 22 Desember 2011
Kamis, 15 Desember 2011
Memahami Tasawuf
Para pakar mengaitkan kata Sufi atau Tasawuf dengan kata-kata bahasa Arab yang berarti Suci. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian tasawuf, di antaranya sebagai berikut :
1. Menurut Bahasa
1. Menurut Bahasa
Pertama, Safa yang berarti Suci dan Sufi berarti orang yang disucikan. Kaum sufi selalu berusaha menyucikan diri dengan memperbanyak ibadah, terutama ibadah shalat dan puasa.
Kedua, Saf (baris), yaitu baris pertama dalam shalat di masjid. Saf pertama ditempati oleh orang-orang yang lebih dahulu datang ke masjid dan banyak membaca ayat-ayat al-Qur'an serta berzikir sebelum masuknya waktu shalat. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang selalu berusaha membersihkan diri untuk dekat dengan Tuhan.
Kedua, Saf (baris), yaitu baris pertama dalam shalat di masjid. Saf pertama ditempati oleh orang-orang yang lebih dahulu datang ke masjid dan banyak membaca ayat-ayat al-Qur'an serta berzikir sebelum masuknya waktu shalat. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang selalu berusaha membersihkan diri untuk dekat dengan Tuhan.
Kamis, 08 Desember 2011
Peran Tasawuf dalam Kehidupan Modern
Dari segi bahasa, para ahli memberikan berbagai pengertian tentang tasawuf, namun dari beberapa pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
Sedangkan pengertian tasawuf dari segi istilah atau menurut pendapat para ahli tasawuf sangat tergantung kepada sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing pakar. Jika memandang mausia sebagai makhluk yang harus berjuang, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai "upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt."
Rabu, 07 Desember 2011
Akhlak Siti Maryam
Siti Maryam adalah seorang wanita yang terkenal ke-shalehah-annya, berasal dari keturunan baik-baik. Namun dalam perjalanan hidupnya Siti Maryam difitnah melakukan perbuatan yang mungkar, karena telah melahirkan seorang anak (Nabi Isa as) dalam keadaan tanpa suami. Kemudian Allah memperlihatkan ke-shalehah-an Siti Maryam kepada kaumnya, dengan kuasa-Nya Allah menurunkan mukjizat kepada Nabi Isa as yang masih bayi untuk berbicara dan mengatakan tentang siapa dirinya. Hal ini merupakan sunnatullah, bahwa Allah pasti akan memelihara dan menolong hamba-Nya, sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat dalam al-Qur'an. Siti Maryam adalah salah seorang wanita shalihah yang diabadikan kisahnya dalam al-Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Surat Maryam ayat 27 - 32, yaitu :
Selasa, 06 Desember 2011
Akhlak Ashabul Kahfi
Dalam surat al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu
kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khidzir as serta
kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan
digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu
bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah
dalam al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak
pelajaran (ibrah) didalamnya.
Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja
Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka
hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim.
Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala,
maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk
mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari,
dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja,
sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat
persembunyian.
Senin, 05 Desember 2011
Perilaku Tercela
A. MENCACI
Mencaci dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan "mencacat keras, mencela, memaki, menistakan, mengeluarkan perkataan yang tidak sopan". Menurut istilah mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan mengandung makian dan hinaan terhadap orang lain, baik yang masih hidup, maupun yang telah meninggal dunia.
Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamien telah mengatur sedemikian rupa tata krama bergaul dan berbicara dengan sesama, sebagaimana disinyalir dalam Firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 11 :
Sabtu, 03 Desember 2011
Tarekat mu’tabarah di Indonesia serta ajarannya
A. Tarekat Mu'tabarah di Indonesia dan Tokohnya
KH. Dzikron Abdullah mengatakan bahwa, awalnya tarekat itu dari Nabi yang menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, yang dimaksud dengan tarekat mu'tabarah itu adalah tarekat yang sanad(silsilah)-nya muttasil (bersambung) sampai kepada Nabi. Jika sanadnya terputus atau ghairu muttasil, maka tarekat itu juga ghairu mu'tabarah atau tidak bersambung kepada Nabi. Kemudian alat ukur lain untuk menentukan ke-mu'tabarah-an suatu tarekat adalah pelaksanaan syari'at suatu tarekat, sebab dalam semua tarekat mu'tabarah pelaksanaan syari'at itu secara benar dan ketat.
Kamis, 01 Desember 2011
Tabzir
A. Pengertian Sikap Tabzir
Menurut bahasa Tabzir berasal dari bahasa Arab bazzara-yubazziru-tabziirun yang berarti boros. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata boros diartikan berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan dalam pemakaian uang ataupun barang. Menurut istilah tabzir adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur-hamburkan uang ataupun barang karena kesenangan atau kebiasaan.
Perbuatan boros merupakan perbuatan syaitan dan dilarang oleh Islam. Seyogyanya seorang muslim dalam membelanjakan hartanya harus dengan perhitungan yang matang, menyangkut azas manfaat dan mudharat. Islam tidak membolehkan umatnya membelanjakan hartanya dengan sesuka hati, sebab akan mengakibatkan kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat.
Selasa, 29 November 2011
Isyraf
A. Pengertian
Isyraf
Kata
isyraf berasal dari bahasa Arab asrafa-yusrifu-isyraafan yang
berarti “bersuka ria sampai melampaui batas”. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia “melampaui batas” atau “berlebihan” diartikan “melakukan tindakan di
luar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan aturan (nilai) tertentu yng
berlaku”. Sedangkan menurut istilah “melampaui batas” atau “berlebihan” dapat
dimaknai sebagai “suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran
atau kepatutan, karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan kesenangan diri
secara berlebihan”.
Akhlak dalam Perjalanan
Dalam kehidupan modern, seiring dengan kemajuan pola hidup serta tingkat kesibukan seseorang melakukan perjalanan jauh (safar) merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga telah berlaku pada masa Rasulullah Saw., oleh sebab itu Islam melalui Rasulullah Saw. telah memberikan tuntunan yang terinci tentang akhlak dalam perjalanan, mulai dari persiapan, dalam perjalanan dan sampai ketika sudah kembali dari perjalanan itu sendiri.
Senin, 28 November 2011
Tarekat Suhrawardiyah
A. Tokoh Pendiri dan Perkembangannya
Tarekat
Suharawardiyah dinisbahkan kepada Dhiya’ al-Din Abu Najib al-Suhrawardi (w. 564
H/1168 M), didirikan oleh keponakan dan sekaligus muridnya Shihab al-Din Abu
Hafs Umar al-Suhrawardi yang lahir di Suhraward pada tahun 539 H/1144 M dan
wafat di Baghdad pada tahun 632 H/1234 M. Di mana pada awalnya Abu Hafs Umar
memperoleh bimbingan agama tarekat dari pamannya Dhiya’ al-Din Abu Najib
al-Suhrawardi di sebuah Ribath yang terletak di tepi sungai Tigris, setelah itu
dia merantau ke Bashrah dan Baghdad untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan
dari sejimlah syekh, seperti Syekh Abd al-Qadir al-Jailani, Syekh Muhammad ibn
Abd Allah dan Syekh Abd al-Qasim ibn Fadhlan. Sepulang dari rantau dengan
membawa ilmu, beliau ditugaskan oleh pamannya sebagai pengajar di Ribath,
hingga akhirnya Suhrawardi termasyhur di segala penjuru.
Minggu, 27 November 2011
Perilaku Orang yang Bertauhid
KH.Abdullah Gymnastiar mengutarakan dalam sebuah tausiyahnya tentang beberapa ciri-ciri orang bertauhid, di antaranya adalah :
- Ikhlas, yaitu melakukan sesuatu hanya bertujuan untuk mencari keredhaan Allah semata, tidak bertujuan selain hanya ke Allah Swt.
- Tidak iri dan dengki, maksudnya orang yang bertauhid tidak akan mendengki terhadap orang lain yang memperoleh nikmat dari Allah, karena dia mengetahui Allah Maha Bijaksana dan Adil dalam membagikan rezki, Allah Maha Menentukan setiap takdir dan kejadian, sehingga tidak perlu merasa iri atau dengki kepada orang yang telah ditakdirkan memperoleh nikmat-Nya.
- Tidak banyak mengeluh, orang yang bertauhid tidak akan suka mengeluh, karena mengetahui setiap peristiwa dan episode hidup adalah atas izin Allah Swt. Jika dia mendapat masalah, dia akan segera mengoreksi diri dan mengevaluasi tauhidnya, apakah selama ini ada yang kurang tepat, sehingga tanpa disadari telah bermaksiat terhadap Allah. Setelah itu dia memperbaiki dirinya.
Nasehat Luqmanul Hakim kepada Anaknya
Di bawah ini dirangkum beberapa nasehat Luqmanul Hakim kepada anaknya, yang terdapat dalam al-Qur'an, yaitu :
- Hai anakku : ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.
- Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sadar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.
Sabtu, 26 November 2011
Tarekat Naqsyabandiyah
A. Tokoh Pendiri dan Perkembangannya
Sebutan Naqsyabandiyah pertama kali diperkenalkan oleh Muhammad bin Muhammad Baha’
al-Din al-Uwaisi al-Bukhari Naqsyabandi yang pada akhirnya dikenal sebagai pendiri
Tarekat Naqsyabandiyah. Beliau dilahirkan di desa Qasr-i-Hinduvan (kemudian
bernama Qasr-i-Arifan) dekat Bukhara pada tahun 1318 M dan di desa ini pula
beliau wafat pada tahun 1389 M. Untuk menjaga prinsip “melakukan perjalanan di
dalam negeri”, sebagian besar hidupnya dihabiskan di Bukhara, Uzbekistan dan
sekitarnya, termasuk Transoksania. Sebagaimana ditulis oleh Omar Ali Shah dalam
buku “Ajaran atau Rahasia dari Tariqat Naqsyabandi” mengatakan bahwa perjalanan
jauh yang dilakukan oleh Baha’ al-Din hanya dua kali, yaitu waktu melaksanakan
ibadah haji saja.
Rabu, 23 November 2011
Tarekat Syathariyah
A. Tokoh Pendiri dan Perkembangannya
Awalnya tarekat ini
lebih dikenal di Iran dan Transoksania (Asia Tengah)
dengan nama Isyqiyah, kemudian berkembang ke di wilayah Turki Usmani, yang dikenal dengan
nama Bistamiyah. Selanjutnya pada abad ke-15 Tarekat Syattariyah adalah aliran tarekat yang pertama kali
muncul di India.
Nama tarekat ini
dinisbatkan kepada Abdullah Syathar (w.1429 M), tokoh yang mempopulerkan dan
berjasa mengembangkannya. Berikutnya Tarekat Syaththariyah berkembang luas ke
Tanah Suci (Mekah dan Medinah) dibawa oleh Syekh Ahmad Al-Qusyasi (w.1661/1082)
dan Syekh Ibrahim al-Kurani (w.1689/1101). Dari dua ulama ini Takrekat
Syathariyah diteruskan oleh Syekh ‘Abd al-Rauf al-Sinkili ke nusantara,
kemudian dikembangkan oleh muridnya Syekh Burhan al-Din ke Minangkabau.
Jumat, 18 November 2011
Tarekat Maulawiyah
A. TOKOH PENDIRI DAN PERKEMBANGANNYA
Maulawiyah berasal dari kata “Maulana” artinya “guru kami” gelar yang diberikan murid-murid kepada seorang “sufi penyair Persia terbesar sepanjang masa” yang memiliki nama asli Jalal Al-Din Muhammad, yang kemudian lebih dikenal dengan Maulana Jalal al-Din Rumi atau Rumi (w. 1273 M). Dengan demikian Tarekat Maulawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Maulawi Jalaluddin Ar-Rumi, 15 tahun sebelum beliau meninggal di Anatolia, Turki.
Maulana Jalal al-Din Rumi lahir di kota Balkh (Afganistan) pada tanggal 6 Robi'al Awwal atau 30 September 1207, dari pihak ayah dia keturunan khalifah Abu Bakar Shiddiq. Sedangkan dari pihak ibu keturunan Ali bin Abi Thalib. Dalam usia 12 tahun ia bersama keluarganya diam-diam meninggalkan kampung halaman untuk melaksanakan ibadah haji dan tidak kembali karena ayah Rumi, Baha'al-Din Walad telah mendengar tentang invasi Mongol ke kota Balkh.
Rabu, 16 November 2011
Dinamika Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia
A. PENDAHULUAN
Sebagai agama wahyu yang terakhir, Islam telah meniti jalan sejarah yang panjang. Setiap babak peristiwa historis dapat menjadi kaca perbandingan bagi kehidupan umat Islam pada masa sekarang. Pada zaman Nabi Muhammad Saw. Isalam dan umatnya berada pada posisi yang paling ideal, karena setiap permasalahan yang muncul pada masa itu dapat diselesaikan langsung oleh Nabi Saw. melalui tuntunan wahyu.
Dalam pelaksanaan pendidikan pada zaman Nabi Saw tujuan pendidikan diarahkan kepada tujuan sentral, yaitu membentuk manusia muslim yang paripurna, yang memiliki keseimbangan antara jasmani dan rohani serta keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Dalam waktu yang relatif singkat, Nabi Saw. berhasil mendidik para sahabat yang dimulai secara rahasia dari rumah ke rumah, kemudian mengambil tempat di masjid setelah hijrah ke Madinah.
Senin, 14 November 2011
Pendidik dan Peserta Didik
Oleh : Asno Minanda
A. PENDAHULUAN
Pendidikan dalam Islam menempati urutan prioritas bila dibandingkan dengan urusan lainnya, karena pendidikan dalam kehidupan sangat vital, hanya melalui pendidikanlah perubahan bisa terlaksana. Tanpa pendidikan mustahil akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Apalagi dalam agama Islam tujuan pendidikan bukan sekedar memenuhi kebutuhan keduniaan semata, akan tetapi berorientasi kepada kesejahteraan di dunia dan di akhirat kelak.
Dalam pelaksanaan pendidikan tentunya diperlukan berbagai fasilitas, yaitu berupa sarana dan prasarana yang akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Di sini akan dikemukakan bagian dari komponen yang diperlukan dalam dunia pendidikan. Komponen pendidikan yang dimaksud adalah Pendidik dan Peserta Didik, Landasan Filosofis, Tugas dan Kompetensi Pendidik.
B. PENGERTIAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
1. Pendidik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, secara etimologi pendidik berasal dari kata dasar "didik yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sementara pendidik berarti orang yang mendidik".
Sabtu, 12 November 2011
Akhlak Berhias
1. Pengertian Alkhak Berhias
Menurut bahasa kata "berhias" dalam Bahasa Arab disebut dengan kata-kata : tazaiyana-yatazaiyanu, sementara dalam Kamus Besar Indonesia "berhias" adalah "usaha memperelok diri dengan pakaian ataupun lainnya yang indah-indah, berdandan dengan dandanan yang indah dan menarik".
Sedangkan menurut istilah BERHIAS adalah “upaya untuk memperindah diri dengan berbagai busana, asesoris ataupun zat-zat (make up) yang dapat memperelok penampilan, sehingga menimbulkan kesan indah bagi yang melihat serta menambah rasa percaya diri bagi pemakainya untuk tujuan tertentu”. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah Saw. dengan sabdanya : “Allah itu indah, suka pada keindahan” (HR.Muslim).
Sedangkan menurut istilah BERHIAS adalah “upaya untuk memperindah diri dengan berbagai busana, asesoris ataupun zat-zat (make up) yang dapat memperelok penampilan, sehingga menimbulkan kesan indah bagi yang melihat serta menambah rasa percaya diri bagi pemakainya untuk tujuan tertentu”. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah Saw. dengan sabdanya : “Allah itu indah, suka pada keindahan” (HR.Muslim).
Kamis, 10 November 2011
Akhlak Berpakaian
Menurut bahasa, dalam bahasa Arab pakaian disebut dengan kata “Libaasun-tsiyaabun” dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pakaian diartikan sebagai “barang apa yang biasa dipakai oleh seorang baik berupa jaket, celana, sarung, selendang, kerudung, jubah, serban”
Menurut isltilah, pakaian adalah “segala sesuatu yang dikenakan seseorang dalam berbagai ukuran dan modenya berupa baju, celana, sarung, jubah, ataupun yang lain, sesuaikan dengan kebutuhan pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus ataupun umum.
Rabu, 09 November 2011
Tarekat Syaziliyah
A. TOKOH PENDIRI DAN
PERKEMBANGANNYA
Tarekat Syadziliyah adalah tarekat yang
dipelopori oleh Syekh Abul Hasan Asy Syadzili. Nama kecilnya Ali, bergelar
Taqiyuddin, Julukanya Abu Hasan dan nama populernya adalah Asy Syadzili.
Al-Syadzili
lahir di sebuah desa yang bernama Ghumarah, dekat kota Sabtah pada
tahun 593 H(1197 M). Beliau berasal dari garis keturunan Nabi Muhammad
Saw. dengan silsilah nasab sebagai berikut :
Senin, 07 November 2011
Tauhid
Tauhid menurut bahasa berasal dari kata
"وحّد - يوحّد" yang artinya menjadikan sesuatu
satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Sedangkan menurut istilah syar'i, tauhid berarti
mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan
mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan
penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma'ul
Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat
yang Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.
Jumat, 04 November 2011
Aliran dalam Ilmu Kalam
A. ALIRAN-ALIRAN ILMU KALAM
Ilmu Kalam lahir setelah Rasulullah Saw. wafat, Kelahirannya berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi umat Islam, yaitu tentang hakikat iman, status orang yang berdosa besar serta masalah takdir dan kebebasan.
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa perpecahan di kalangan umat Islam sampai menjadi 73 golongan, satu dari diantaranya ((مَا اَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِىْ yang selamat dari siksa api neraka. Disebutnya 73 golongan bukan jumlah yang sebenarnya, tapi kebiasaan orang Arab untuk menggambarkan jumlah yang BETAPA BANYAK-nya.
Ilmu Kalam lahir setelah Rasulullah Saw. wafat, Kelahirannya berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi umat Islam, yaitu tentang hakikat iman, status orang yang berdosa besar serta masalah takdir dan kebebasan.
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa perpecahan di kalangan umat Islam sampai menjadi 73 golongan, satu dari diantaranya ((مَا اَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِىْ yang selamat dari siksa api neraka. Disebutnya 73 golongan bukan jumlah yang sebenarnya, tapi kebiasaan orang Arab untuk menggambarkan jumlah yang BETAPA BANYAK-nya.
Akidah
A. PENGERTIAN AKIDAH
Menurut Bahasa : ‘عقد ـ يعقد ـ عقيدة yang berarti : Simpul, ikatan atau perjanjian yang kukuh. Setelah berbentuk ‘AQIDAH berarti KEYAKINAN. Relevansi antara ‘aqada dengan ‘aqidah adalah : Keyakinan yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Menurut Bahasa : ‘عقد ـ يعقد ـ عقيدة yang berarti : Simpul, ikatan atau perjanjian yang kukuh. Setelah berbentuk ‘AQIDAH berarti KEYAKINAN. Relevansi antara ‘aqada dengan ‘aqidah adalah : Keyakinan yang tersimpul kukuh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Menurut sumber lain, kata akidah berasal dari bahasa Arab yg berarti YANG
DIPERCAYAI HATI. Kata al-’aqidu seakar
dengan kata ‘aqidah yang berarti PENYATUAN
DARI SEMUA UJUNG BENDA. Alasan
Kamis, 03 November 2011
Ilmu Kalam
A. PENGERTIAN ILMU KALAM
Secara Etimologi kalam berarti "pembicaraan", yaitu pembicaraan yang bernalar dengan
menggunakan logika. Jadi ciri-ciri utama Ilmu Kalam itu adalah rasionalitas dan
logis. Kata kalam pada awalnya memang dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata
"logos" yang diadopsi dari bahaa Yunani yang berarti "pembicaraan". Dari kata
inilah muncul istilah logika dan logis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
dengan istilah mantiq, sehingga ilmu logika (khususnya logika
formal/sillogisme) dinamakan mantiq. Karena diadopsi dari bahasa Yunani, maka
kerangka pemikiran Yunani memberikan kontribusi yang besar untuk memperkaya
Ilmu Kalam.
Selasa, 01 November 2011
Kedipan yang Bikin Malu
Suatu hari seorang ibu bersama seorang anak gadisnya melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan menggunakan jasa angkutan umum, katakanlah sebuah bis. Selama dalam perjalanan itu, sang gadis dibikin salah tingkah oleh ulah seorang laki-laki bujangan yang kebetulan duduk di bangku bersebelahan dengan mereka. Sang gadis makin kesal karena lelaki itu selalu menggodanya dengan mengedipkan sebelah mata setiap kali bertemu pandang dengannya.
Dengan nada jengkel sang gadis yang memang cukup cakep, mengadukan kejadian itu kepada ibunya. Terjadilah percakaan dengan nada berdebat antara ibu dan anak itu.
Gadis : "Mak..mak..mak..lihat tuh cowok
Minggu, 30 Oktober 2011
Selalu Kamu
Di penghujung lembayung senja...
Lamun-ku terhenti dalam bayang-mu...
Bayang yang selalu merasuk mimpi...
Pada hati yang terus menanti...
Dalam gelap temaram bulan...
Sabtu, 29 Oktober 2011
Tarekat Rifa'iyah
A. Pendiri dan Perkembangan
Tarekat Rifa’iyah
Tarekat Rifa'iyah pertama kali muncul dan berkembang luas di wilayah Irak bagian selatan, didirikan oleh Abul Abbas Ahmad bin Ali ar-Rifa'i. Beliau lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H / 1106 M. Sumber lain ada juga yang menyebukan beliau lahir pada tahun 512 H / 1118 M. Abu Bakar Aceh dalam bukunya Pengantar Ilmu Tarekat menulis bahwa Abul Abbas Ahmad bin Ali ar-Rifa'i menghabiskan hampir seluruh hidupnya di wilayah Irak bagian selatan. Ketika berusia tujuh tahun ayahnya meninggal dunia, kemudia beliau diasuh oleh pamannya Mansur al-Bathaihi, seorang syekh tarekat.
Selain berguru kepada pamannya Mansur al-Bathaihi beliau juga belajar pada pamannya Abu al-Fadl Ali al-Wasiti, terutama tentang mazhab fikih Imam Syafi'i, sehingga pada usia 21 tahun beliau telah berhasil memperoleh ijazah dan khirqah sembilan dari pamannya, sebagai pertanda telah mendapat wewenang untuk mengajar pula.
Tarekat Rifa'iyah pertama kali muncul dan berkembang luas di wilayah Irak bagian selatan, didirikan oleh Abul Abbas Ahmad bin Ali ar-Rifa'i. Beliau lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H / 1106 M. Sumber lain ada juga yang menyebukan beliau lahir pada tahun 512 H / 1118 M. Abu Bakar Aceh dalam bukunya Pengantar Ilmu Tarekat menulis bahwa Abul Abbas Ahmad bin Ali ar-Rifa'i menghabiskan hampir seluruh hidupnya di wilayah Irak bagian selatan. Ketika berusia tujuh tahun ayahnya meninggal dunia, kemudia beliau diasuh oleh pamannya Mansur al-Bathaihi, seorang syekh tarekat.
Selain berguru kepada pamannya Mansur al-Bathaihi beliau juga belajar pada pamannya Abu al-Fadl Ali al-Wasiti, terutama tentang mazhab fikih Imam Syafi'i, sehingga pada usia 21 tahun beliau telah berhasil memperoleh ijazah dan khirqah sembilan dari pamannya, sebagai pertanda telah mendapat wewenang untuk mengajar pula.
Tikus vs Perangkap
Alkisah seekor tikus mengintip danmengamati sepasang suami
isteri petani membuka sebuah bungkusan, fikirnya "ada makanan". Namun alangkah
terkejutnya sang tikusi, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus.Tikus pun
lari ke ladang pertanian itu sambil menjerit dan berteriak memberi peringatan
“Awaaaas...!! ada perangkap tikus dalam dangau" teriaknya berulang-ulang.
Melihat kejadian itu ayam dengan tenang berkokok dan tetap mengais tanah mencari makan, kemudian mengangkat kepala dan berkata “Ya maafkan aku, pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi bagiku secara peribadi tidak ada masalahnya, jadi tolong jangan buat aku pusinglah..!!”
Melihat kejadian itu ayam dengan tenang berkokok dan tetap mengais tanah mencari makan, kemudian mengangkat kepala dan berkata “Ya maafkan aku, pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi bagiku secara peribadi tidak ada masalahnya, jadi tolong jangan buat aku pusinglah..!!”
Jumat, 28 Oktober 2011
Inikah Jalan Terbaik?
Bintang hati-ku...
Cahayanya perlahan meredup kelam..
Jatuh, hancur berantakan berkeping-keping..
Pecah semakin terurai dalam retak...
Sebelum ku sempat wujudkan..
Mahligai bahagia di ujung lara...
Yang hanya ku cipta karenanya...
Semua telah tercabik dalam koyak...
Taman langit seolah suram...
Petang-ku tak lagi benderang...
Kamis, 27 Oktober 2011
Tarekat Qadiriyah
A. Pendiri dan Perkembangannya
Tarekat Qodiryah didirikan
oleh Syeikh Abdul Qodir Jaelani (wafat 561 H/1166M) yang bernama lengkap Muhy
al-Din Abu Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani. Lahir di
Nif, distrik Jilan, sebelah selatan Laut Kaspia tahun 470 H/1077 M dan wafat di
Baghdad pada 561 H/1166 M. Dalam usia 8 tahun ia sudah
meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095 M. Karena tidak
diterima belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang waktu itu dipimpin Ahmad
al-Ghazali, yang menggantikan saudaranya Abu Hamid al-Ghazali. Tapi, dia tetap belajar sampai mendapat ijazah dari gurunya yang bernama Abu Yusuf al-Hamadany (440-535 H/1048-1140 M) di kota yang sama itu sampai mendapatkan ijazah. Pada tahun 521 H/1127 M,
dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal
masyarakat luas. Syaikh Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir Al-Jaelani Al-Baghdadi QS oleh orang Baghdad beliau dijuluki dengan MAWAR BAGHDAD. Beliau adalah urutan ke 17 dari rantai mata emas mursyid tarekat.
Selasa, 25 Oktober 2011
Slideshow Pembelajaran
Kumpulan slide materi pembelajaran Akidah Akhlak Kelas X Madrasah Aliyah Semester I (satu), ditampilkan dengan secara apik dan sederhana dengan berbagai background kesejukan alam. klik disini
Created by : Asno Minanda
Minggu, 23 Oktober 2011
Dengarkan, Pikirkan dan Lakukan
Di negara Arab zaman dahulu keledai dimanfaatkan sebagai kendaraan. Seorang ayah membawa anaknya ke satu tempat dengan membawa seekor keledai. Ayah dan anak itu menunggangi keledai berdua, ketika melewati sebuah pasar keadaan ini menarik perhatian orang ramai. Di antara mereka berkata "Ini adalah penganiayaaan, keledai kecil ditunggangi, berdua pula, bukankah menyiksa binatang, dasar manusia tak punya perasaan" celotehnya.
Bule vs Sate
Suatu ketika seorang bule melancong ke Indonesia, tepatnya ke Pulau Bali.
Dalam perjalanan wisatanya di Bali dia sempat melihat sebuah kedai ber-merk "SATE KAMBING". Karena belum begitu mahir berbahasa Indonesia, dia mencari kata-kata "sate" dan "kambing" dalam kamus Inggris-Indonesia di tangannya. Setelah paham maksudnya, dia mencoba memesan 1 piring sate dan dia makin paham setelah merasakan apa yang dimakannya memang daging kambing.
Sabtu, 22 Oktober 2011
7 Tips Sehat ala Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. selalu menganjurkan umatnya untuk bangun sebelum shubuh untuk melaksanakan shalat sunnah hingga datangnya waktu shalat fardhu shubuh, baik secara sendirian dan lebih afdhal secara berjama'ah. Hal ini mengandung hikmah yang dalam, antara lain :
- Pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.
- Kesegaran udara shubuh sangat bagus untuk kesehatan
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda : "Sungguh dua raka'at (sebelum shubuh) itu lebih aku cintai dari pada seluruh dunia" (HR.Muslim).
Langganan:
Postingan (Atom)